rumah-keripikmahasiswa-unpab-expo_46.jpg

Rumah KeripikMahasiswa UNPAB EXPO

Mengawali tahun 2014, mahasiswa Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) menggelar bazar UKM (usaha kecil, menengah dan mikro), yang dipadu dengan festival musik, fashion show, dan festival busana animasi (cost play), Jumat hingga Sabtu, 10 – 11 Januari 2014, di Lapangan Badminton dan gedung M Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.

 

“Kegiatan bazar sebenarnya rutin kita gelar setiap hari Jumat. Namun, setahun sekali kita buat besar-besaran, makanya dipadukan dengan festival,” ujar Ketua Panitia Bazar, Liza Harahap, di sela-sela kegiatan bazar.

Bazar UKM, lanjut mahasiswi Fakultas Ekonomi UNPAB ini, sudah berlangsung sejak tiga tahun belakangan. Dan, kegiatan bazar yang dikemas secara besar-besaran juga sudah berlangsung tiga kali. “Jadi ini yang ketiga,” tambahnya.

 

Menurut Liza, kegiatan yang diharapkan mampu membentuk jiwa kewirausahaan mahasiswa ini didukung penuh pihak Universitas. Karenanya, pihak panitia bisa menggunakan fasilitas kampus untuk kegiatan. Bazar UKM kali ini digelar di pelataran Gedung M, Kampus Pancabudi, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Medan. Setidaknya ada sepuluh stand UKM yang meramaikan kegiatan tersebut. “Bazar ini terbuka untuk umum. Jadi, siapa saja boleh ikut, sepanjang memenuhi persyaratan administrative,” tukasnya pula.

Apa yang disampaikan Liza dibenarkan oleh Imah, satu dari enam mahasiswa pengelola stand keripik yang mengikuti bazaar. Dara berjilbab ini merupakan satu dari enam mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi yang patungan membuka usaha keripik.

 

“Kami sudah membuka usaha ini sejak tiga bulan lalu. Modalnya patungan. Sementara ini kami memang hanya berjualan ketiga ada bazar, belum ada stand di luar,” ujarnya.

Bagaimana di luar hari bazar, apakah keripik buatan Imah dkk tidak bisa dibeli? “Bisa. Keripiknya bisa dipesan. Nah, saat bazar ini kami selalu menitipkan nomor telepon kepada pengunjung, sehingga di lain waktu mereka bisa pesan,” tambahnya.

Imah dan teman-temannya punya mimpi besar di kemudian hari. Jika modal sudah terkumpul, mereka ingin mendirikan “Rumah Keripik”.

 

“Modalnya sedang kami kumpulkan, dari hasil bazar ini juga. Setidaknya, dari hasil bazar ini saja kami sudah merasa cukup terbantu. Selain bisa menyalurkan hobi, juga jadi ada uang jajan tambahan,” tukasnya.

Richard, salah seorang peserta non mahasiswa UNPAB, juga merasakan manfaat besar dari bazar. Sama seperti Imah dkk, bagi Richard kegiatan bazar ini membuatnya lebih paham membangun sebuah usaha.

“Ini untuk belajar,” ujar pemuda yang di standnya tersedia berbagai jenis makanan dan minuman Jepang, serta asesoris.

Berita Lainnya