panca-budi-ikut--serta-dalam-1-juta-peluncuran-pengawas--bawaslu-ormas-dan-perguruan-tinggi--menanda-tangani-mou-pengawasan_42.jpg

Panca Budi Ikut Serta Dalam 1 Juta Peluncuran Pengawas Bawaslu, Ormas dan Perguruan Tinggi, Menanda Tangani MoU Pengawasan

Universitas Pembangunan Panca Budi ikut serta dalam kegiatan menandatangani nota kesepahaman pengawasan pemilihan umum (Pemilu)  yang di hadiri oleh Rektor 1 yaitu Doni Lesmana Siahaan beserta beberapa orang mahasiswa/mahasiswi  dari  BEM Universitas serta SAC, di Soechi Hotel Medan  yang di selenggarakan pada hari selasa, 12 November 2013.  Memorandum of Understanding (MoU) itu merupakan komitmen bersama dalam pengawasan partisipasi masyarakat pada pesta demokrasi yang ditetapkan 9 April 2014. Selain Ormas dan kampus, sejumlah pengurus Partai Politik Sumut turut menjadi undangan kegiatan ini seperti Partai Golkar, PPP, PDI-P, PBB, Partai Nasdem, Gerindra dan Hanura. Mereka hadir untuk mendukung gerakan pengawas Pemilu yang digagas oleh Bawaslu ini.

Ketua Bawaslu Sumut Syafrida R Rasahan, menyampaikan, pengawasan tahapan pemilu tidak hanya tanggungjawab Bawaslu sebagai penyelenggara pengwas pemilu. Akan tetapi, menjadi taggungjawab semua pihak dalam bentuk pengawasan partisipatif.

"Personel pengawasan dari tingkat desa/kelurahan hingga Bawaslu Sumut sekitar 22 ribu orang. Jumlah ini sebanding dengan 9.795.714 jiwa pemilih yang ditetapkan KPU. Pengawasan partisipatif sangat diharapkan sehingga terwujud pemilu yang jurdil, demokratis dan berkualitas," sebutnya.

Rudianto sebagai salah satu narasumber  mengatakan tindakan Bawaslu menggandeng pihak perguruan tinggi patut diapresiasi. Karena di sisi lain perguruan tinggi juga punya tanggung jawab moral dalam menciptakan pemilu yang berkualitas melalui pengawasan langsung, pendidikan politik, sosialisasi dan riset-riset penelitiannya.

Namun yang harus diingat oleh para penyelenggara pemilu baik itu KPU maupun Bawaslu, ketika mereka melibatkan perguruan tinggi, maka mahasiswa ikut aktif di dalamnya. Mahasiswa adalah karakter yang sangat kuat dalam hal pengawasan karena muda, dinamis, bergerak cepat, kritis, independen dan radikal. "Jangan sampai penyelenggara pemilu tak mampu mempertahankan kredibilitasnya ketika kritik-kritik radikal muncul dari sini," kata Rudianto.

Selain diskusi, peserta yang hadir turut membubuhkan tandatangan dukungan 1 Juta Relawan Pengawas Pemilu di sebuah spanduk besar. Acara semakin menarik, ketika seniman Medan, Teja Purnama membacakan puisi politik berjudul "Nasehat Politisi Tua pada Anaknya yang Jadi Caleg".

Berita Lainnya