unpab-teguhkan-peran-strategis-dalam-hilirisasi-komoditas-karet-dan-kopi-1749868280_21.jpg

UNPAB Teguhkan Peran Strategis dalam Hilirisasi Komoditas Karet dan Kopi

Medan, 12 Juni 2025 – Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) kembali mempertegas komitmennya dalam mendukung agenda pembangunan nasional melalui penyelenggaraan kuliah umum bertajuk "Masa Depan Hilirisasi Tanaman Perkebunan: Karet dan Kopi". Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 12 Juni 2025, di Kampus UNPAB Medan, dan menghadirkan narasumber dari kalangan pemerintah, akademisi, serta praktisi industri.

Kuliah umum ini merupakan inisiatif Fakultas Sains dan Teknologi, khususnya Program Studi Agribisnis dan Agroteknologi, sebagai respons terhadap pentingnya penguatan nilai tambah produk perkebunan unggulan Indonesia. Hilirisasi dipandang sebagai strategi kunci dalam menciptakan kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal.

Dalam sambutannya, Rektor UNPAB, Dr. H. Muhammad Isa Indrawan, S.E., M.M., menekankan bahwa peran perguruan tinggi tidak hanya sebatas pada pengajaran dan riset, tetapi juga pada kontribusi nyata dalam transformasi sektor strategis seperti pertanian dan perkebunan.

“UNPAB sebagai institusi pendidikan tinggi memiliki tanggung jawab akademik dan sosial dalam mendukung program hilirisasi nasional, khususnya di sektor pertanian dan perkebunan,” ujarnya.

Acara ini juga dihadiri oleh pimpinan fakultas dan prodi, antara lain:

Hamdani, S.T., M.T. – Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

Sri Maharani Br. Sitepu, SP., MP – Ketua Prodi Agribisnis

Andi Setiawan, SP., M.Agr – Ketua Prodi Agroteknologi

Dalam sesi utama, empat narasumber menyampaikan pandangan strategis mereka terkait pengembangan hilirisasi:

1. Dr. Ir. Tri Ligayanti, S.T., M.Si, Direktur Industri Hilir & Farmasi, Ditjen IKFT – Kementerian Perindustrian RI, membahas kebijakan dan roadmap hilirisasi industri berbasis hasil pertanian.

2. H. Jafar Syahbuddin Ritonga, MBA, DBA, Wakil Bupati Tapanuli Selatan, menyoroti potensi daerah dan dukungan pemerintah terhadap komoditas unggulan seperti kopi dan karet.

3. Sylvia Gara Ditha, SP., MP, Dosen Agribisnis UNPAB, memaparkan strategi pemasaran produk hilir untuk meningkatkan daya saing di pasar domestik dan internasional.

4. Kabul Warsito, S.Si., M.Si, Dosen Agroteknologi UNPAB, mengulas inovasi teknologi pascapanen dan sistem agroindustri yang mendukung keberlanjutan.

 Kegiatan ini turut dihadiri oleh ratusan mahasiswa lintas program studi, para dosen, serta siswa dari SMK Putra Jaya Stabat, yang secara khusus diundang untuk memperluas wawasan terkait prospek industri pertanian di masa depan.

Diskusi berlangsung dinamis, mencerminkan antusiasme peserta terhadap tantangan dan peluang hilirisasi. Kuliah umum ini menjadi bagian dari upaya UNPAB memperkuat peran akademik sebagai mitra strategis pemerintah dan industri dalam pengembangan ekonomi berbasis sumber daya lokal.

Dengan semangat kolaboratif lintas sektor, UNPAB optimis bahwa transformasi industri hilir komoditas pertanian dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di tingkat daerah maupun nasional.

unpab-teguhkan-peran-strategis-dalam-hilirisasi-komoditas-karet-dan-kopi-1749868280_21.jpg

UNPAB Teguhkan Peran Strategis dalam Hilirisasi Komoditas Karet dan Kopi

Medan, 12 Juni 2025 – Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) kembali mempertegas komitmennya dalam mendukung agenda pembangunan nasional melalui penyelenggaraan kuliah umum bertajuk "Masa Depan Hilirisasi Tanaman Perkebunan: Karet dan Kopi". Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 12 Juni 2025, di Kampus UNPAB Medan, dan menghadirkan narasumber dari kalangan pemerintah, akademisi, serta praktisi industri.

Kuliah umum ini merupakan inisiatif Fakultas Sains dan Teknologi, khususnya Program Studi Agribisnis dan Agroteknologi, sebagai respons terhadap pentingnya penguatan nilai tambah produk perkebunan unggulan Indonesia. Hilirisasi dipandang sebagai strategi kunci dalam menciptakan kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal.

Dalam sambutannya, Rektor UNPAB, Dr. H. Muhammad Isa Indrawan, S.E., M.M., menekankan bahwa peran perguruan tinggi tidak hanya sebatas pada pengajaran dan riset, tetapi juga pada kontribusi nyata dalam transformasi sektor strategis seperti pertanian dan perkebunan.

“UNPAB sebagai institusi pendidikan tinggi memiliki tanggung jawab akademik dan sosial dalam mendukung program hilirisasi nasional, khususnya di sektor pertanian dan perkebunan,” ujarnya.

Acara ini juga dihadiri oleh pimpinan fakultas dan prodi, antara lain:

Hamdani, S.T., M.T. – Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

Sri Maharani Br. Sitepu, SP., MP – Ketua Prodi Agribisnis

Andi Setiawan, SP., M.Agr – Ketua Prodi Agroteknologi

Dalam sesi utama, empat narasumber menyampaikan pandangan strategis mereka terkait pengembangan hilirisasi:

1. Dr. Ir. Tri Ligayanti, S.T., M.Si, Direktur Industri Hilir & Farmasi, Ditjen IKFT – Kementerian Perindustrian RI, membahas kebijakan dan roadmap hilirisasi industri berbasis hasil pertanian.

2. H. Jafar Syahbuddin Ritonga, MBA, DBA, Wakil Bupati Tapanuli Selatan, menyoroti potensi daerah dan dukungan pemerintah terhadap komoditas unggulan seperti kopi dan karet.

3. Sylvia Gara Ditha, SP., MP, Dosen Agribisnis UNPAB, memaparkan strategi pemasaran produk hilir untuk meningkatkan daya saing di pasar domestik dan internasional.

4. Kabul Warsito, S.Si., M.Si, Dosen Agroteknologi UNPAB, mengulas inovasi teknologi pascapanen dan sistem agroindustri yang mendukung keberlanjutan.

 Kegiatan ini turut dihadiri oleh ratusan mahasiswa lintas program studi, para dosen, serta siswa dari SMK Putra Jaya Stabat, yang secara khusus diundang untuk memperluas wawasan terkait prospek industri pertanian di masa depan.

Diskusi berlangsung dinamis, mencerminkan antusiasme peserta terhadap tantangan dan peluang hilirisasi. Kuliah umum ini menjadi bagian dari upaya UNPAB memperkuat peran akademik sebagai mitra strategis pemerintah dan industri dalam pengembangan ekonomi berbasis sumber daya lokal.

Dengan semangat kolaboratif lintas sektor, UNPAB optimis bahwa transformasi industri hilir komoditas pertanian dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di tingkat daerah maupun nasional.

Berita Lainnya