memasyarakatkan-pemanfaatan-limbah-organik-unpab-adakan-pelatihan-eco-enzyme-di-kecamatan-mutiara--kabupaten-asahan_26.jpg

Memasyarakatkan Pemanfaatan Limbah Organik, UNPAB Adakan Pelatihan Eco Enzyme di Kecamatan Mutiara, Kabupaten Asahan

Untuk mengedukasi masyarakat dalam memanfaatkan limbah organik, Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan Eco Enzyme dan pembagian sembako, di Surau Hidayatul Amin I Kecamatan Mutiara, Kabupaten Asahan, pada hari Minggu, 6 Maret 2022.

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Universitas Pembangunan Panca Budi Medan dan Pembina Yayasan Prof. DR. H. Kadirun Yahya, yaitu Ibu Hj. Sri Hayati, Ibu Hj. Irma Fatmawati, S.H.,M.Hum, ibu Hj. Siti Amanah, dan civitas akademika UNPAB, sedangkan dari masyarakat Kecamatan Mutiara, hadir tokoh-tokoh masyarakat setempat, jamaah Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah dan pengurus Surau Hidayatul Amin I Kecamatan Mutiara, serta tamu-tamu undangan lainnya.

Eco Enzyme merupakan cairan fermentasi dari limbah organik buah-buahan, sayur, batang sayur, dan sampah organik lainnya, yang dicampur dengan molase (gula tetes tebu) atau gula merah, yang difermentasi selama 100 hari. Produk fermentasi ini memiliki berbagai manfaat, sebagai pupuk tanaman, menyuburkan tanah, meningkatkan kualitas dan rasa buah serta sayuran, mengusir hama atau hewan yang mengganggu di sekitar rumah, seperti kecoa, semut, lalat, nyamuk, dan serangga lainnya.

Hasil riset dari Dr. Rosukon Poompanvong, founder Asosiasi Pertanian Organik (Organic Agriculture Association) dari Thailand ini, juga bermanfaat untuk membersihkan air yang tercemar untuk diaplikasikan di sungai, di selokan, di mata air. Bahkan pada saat proses pembuatan Eco Enzyme, akan terjadi pelepasan gas ozon (O3) yang akan mengurangi karbondioksida di atmosfer, sehingga dapat mengurangi efek rumah kaca maupun global warming.

Jumadi, S.P., trainer Eco Enzyme dari UNPAB menjelaskan bahwa cairan Eco Enzyme juga dapat digunakan sebagai campuran pakan ternak dan ikan, bahkan bisa berfungsi sebagai cairan untuk membersihkan rumah, mencuci baju, cuci piring, sayur, buah, sampai untuk mandi, keramas, sikat gigi, dan untuk perawatan kulit tubuh serta kulit wajah wanita (dari produk jamur eco-enzyme).

Saat ini di Sumatera Utara, UNPAB dikenal sebagai kampus yang ikut mempelopori dan memotori aplikasi Eco Enzyme di masyarakat, dengan konsisten, dan dengan skala yang cukup besar. “Di Bagian Taman dan Kebersihan UNPAB, setiap harinya diproses beratus-ratus liter fermentasi sampah organik untuk membuat Eco Enzyme,” ungkap Jumadi, S.P.

Dalam pelatihan ini, masyarakat terlihat antusias dalam menyimak teori maupun praktek pembuatan Eco Enzyme. Diharapkan pelatihan ini dapat mendorong masyarakat untuk makin mengurangi penggunaan produk-produk kimia di rumah tangga, yang ternyata bisa digantikan fungsinya oleh eco enzyme, yang bisa dibuat sendiri di rumah warga.

Suyetno, Pengurus Surau Hidayatul Amin I Kecamatan Mutiara, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada UNPAB, karena kegiatan Pelatihan Eco Enzyme dan pembagian 100 paket sembako bagi masyarakat yang kurang mampu ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, sekaligus menyambung tali silaturahmi antara warga setempat, tokoh masyarakat dan tokoh agama, jamaah Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah, dan UNPAB serta Yayasan Prof. DR. H. Kadirun Yahya.

Suyetno juga menyampaikan bahwa  acara ini juga dirangkaikan dengan kegiatan Wirid Akbar, yang diselenggarakan oleh jamaah tarekat Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah yang aktif dalam kegiatan dzikrullah di Surau Hidayatul Amin I.

Ibu Hj. Sri Hayati, Pembina Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya, sekaligus sebagai anak pertama dari almarhum Saidi Syeikh Prof. DR. H. Kadirun Yahya, pendiri UNPAB, sekaligus Mursyid dari Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah, dalam sambutannya menjelaskan bahwa dalam ajaran Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah dibangun kecintaan jamaah kepada Allah SWT, Rasulullah SAW, dan gurunya, serta bagaimana kecintaan ini nantinya memberi manfaat yang nyata bagi pribadi, keluarga, agama, maupun umat manusia dan alam semesta, rahmatan lil alaamiin.

Salah satu nilai luhur UNPAB yang dirumuskan oleh almarhum Prof. DR. H. Kadirun Yahya, dinyatakan sebagai Piagam Panca Budi, yang menempatkan manusia sebagai insan pengabdi. Sebagaimana fitrah manusia diciptakan dan dilahirkan untuk melaksanakan pengabdian serta menjadi khalifah di muka bumi, pengatur dan pembimbing bagi orang banyak, dengan nilai-nilai pengabdian kepada Tuhan, negara, nusa, bangsa, dan dunia.

Berita Lainnya