Medan, 12 Januari 2025 – Program Studi Ilmu Filsafat Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) menggelar diskusi ilmiah bertajuk "Makna Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW dalam Kajian Tarekat Naqsabandiyah di Indonesia". Acara yang berlangsung di Gedung A, Ruang Al-Huda, Kampus Utama UNPAB ini menghadirkan Sulaiman, S.H., M.H., Direktur Dompet Dhuafa Waspada Medan, sebagai narasumber utama.

Diskusi ini diawali dengan sambutan dari Dekan Fakultas Agama Islam dan Humaniora (FAIH) UNPAB, Dr. Abdi Syahrial Harahap, Lc., MA. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kajian akademis mengenai peristiwa Isra' Mi'raj dalam perspektif tasawuf, khususnya dalam tradisi Tarekat Naqsabandiyah. Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Ketua Program Studi Ilmu Filsafat UNPAB, Assoc. Prof. Dr. Ir. H. Syarifuddin, M.H., yang mengapresiasi antusiasme mahasiswa dan dosen dalam menggali makna spiritual dan sosial dari peristiwa Isra' Mi'raj.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) UNPAB, Dr. Bahtiar Siregar, S.Pd.I., M.Pd., serta para dosen dan mahasiswa dari berbagai program studi. Diskusi ilmiah ini dimoderatori oleh dosen Program Studi Ilmu Filsafat UNPAB, Ir. Mukhlis Malik, M.Sos.

Dalam pemaparannya, Sulaiman, S.H., M.H. menjelaskan keterkaitan antara peristiwa Isra' Mi'raj dengan konsep zakat dalam Islam. Beliau menguraikan bahwa perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW tidak hanya mengandung dimensi teologis, tetapi juga mengandung nilai-nilai sosial yang berkaitan dengan kesejahteraan umat. Dalam perspektif Tarekat Naqsabandiyah, zakat dipandang sebagai salah satu bentuk pembersihan diri dan penyempurnaan spiritual yang sejalan dengan ajaran sufisme.

Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa ajaran Tarekat Naqsabandiyah menekankan pentingnya keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah (hablum minallah) dan hubungan manusia dengan sesama (hablum minannas). Zakat, sebagai pilar Islam, menjadi manifestasi nyata dari nilai-nilai sosial dalam ajaran Islam yang bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan bersama.

Diskusi berlangsung interaktif dengan berbagai pertanyaan dari peserta yang mencerminkan minat mendalam terhadap tema yang diangkat. Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih memahami makna Isra' Mi'raj tidak hanya dari segi historis, tetapi juga dalam konteks ajaran tasawuf dan kontribusinya bagi kehidupan sosial umat Islam.

Acara ditutup dengan pemberian plakat kepada narasumber dan sesi foto bersama, menandai kesuksesan diskusi ilmiah yang telah memberikan wawasan baru bagi para peserta. UNPAB terus berkomitmen untuk menghadirkan kajian akademik yang mendalam dan relevan dengan isu-isu keislaman dan kemasyarakatan.

Medan, 12 Januari 2025 – Program Studi Ilmu Filsafat Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) menggelar diskusi ilmiah bertajuk "Makna Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW dalam Kajian Tarekat Naqsabandiyah di Indonesia". Acara yang berlangsung di Gedung A, Ruang Al-Huda, Kampus Utama UNPAB ini menghadirkan Sulaiman, S.H., M.H., Direktur Dompet Dhuafa Waspada Medan, sebagai narasumber utama.

Diskusi ini diawali dengan sambutan dari Dekan Fakultas Agama Islam dan Humaniora (FAIH) UNPAB, Dr. Abdi Syahrial Harahap, Lc., MA. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kajian akademis mengenai peristiwa Isra' Mi'raj dalam perspektif tasawuf, khususnya dalam tradisi Tarekat Naqsabandiyah. Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Ketua Program Studi Ilmu Filsafat UNPAB, Assoc. Prof. Dr. Ir. H. Syarifuddin, M.H., yang mengapresiasi antusiasme mahasiswa dan dosen dalam menggali makna spiritual dan sosial dari peristiwa Isra' Mi'raj.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) UNPAB, Dr. Bahtiar Siregar, S.Pd.I., M.Pd., serta para dosen dan mahasiswa dari berbagai program studi. Diskusi ilmiah ini dimoderatori oleh dosen Program Studi Ilmu Filsafat UNPAB, Ir. Mukhlis Malik, M.Sos.

Dalam pemaparannya, Sulaiman, S.H., M.H. menjelaskan keterkaitan antara peristiwa Isra' Mi'raj dengan konsep zakat dalam Islam. Beliau menguraikan bahwa perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW tidak hanya mengandung dimensi teologis, tetapi juga mengandung nilai-nilai sosial yang berkaitan dengan kesejahteraan umat. Dalam perspektif Tarekat Naqsabandiyah, zakat dipandang sebagai salah satu bentuk pembersihan diri dan penyempurnaan spiritual yang sejalan dengan ajaran sufisme.

Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa ajaran Tarekat Naqsabandiyah menekankan pentingnya keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah (hablum minallah) dan hubungan manusia dengan sesama (hablum minannas). Zakat, sebagai pilar Islam, menjadi manifestasi nyata dari nilai-nilai sosial dalam ajaran Islam yang bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan bersama.

Diskusi berlangsung interaktif dengan berbagai pertanyaan dari peserta yang mencerminkan minat mendalam terhadap tema yang diangkat. Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih memahami makna Isra' Mi'raj tidak hanya dari segi historis, tetapi juga dalam konteks ajaran tasawuf dan kontribusinya bagi kehidupan sosial umat Islam.

Acara ditutup dengan pemberian plakat kepada narasumber dan sesi foto bersama, menandai kesuksesan diskusi ilmiah yang telah memberikan wawasan baru bagi para peserta. UNPAB terus berkomitmen untuk menghadirkan kajian akademik yang mendalam dan relevan dengan isu-isu keislaman dan kemasyarakatan.