antropologi-tasawuf-menjadikan-manusia-cerdas-spiritual-dan-berpengetahuan-multidisplin-di-unpab-1731984488_65.jpg

Antropologi Tasawuf: "Menjadikan Manusia Cerdas Spiritual dan Berpengetahuan Multidisplin" di UNPAB

Medan, 14 November 2024 -Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan dengan bangga menyelenggarakan Diskusi Ilmiah bertajuk “Antropologi Tasawuf: Sebuah Wacana Menjadikan Manusia Cerdas Spiritual dan Berpengetahuan Multidisipliner.” Acara ini menghadirkan narasumber utama Drs. H. Hasrul Azwar, MM, Duta Besar Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kerajaan Maroko dan Republik Tunisia, serta Abdulloh Hanif, M.Ag, Ketua Program Studi Ilmu Tasawuf Institut Al Fithrah Surabaya. Diskusi ini dipandu oleh Zulfi Imran, SH., M.H, dosen UNPAB, dan diawali dengan sambutan oleh Dr. Ir. H. Syarifuddin, MH, Ketua Program Studi Ilmu Filsafat UNPAB.

Dalam diskusi yang berlangsung di Kampus UNPAB Medan, Drs. H. Hasrul Azwar, MM, akan membahas pentingnya tasawuf dalam membangun karakter manusia yang seimbang secara spiritual dan intelektual. Dengan pandangan multidisipliner, Drs. H. Hasrul Azwar akan menjelaskan bagaimana tasawuf bukan hanya praktik keagamaan tetapi juga wawasan yang memperkaya berbagai disiplin ilmu seperti antropologi, sosiologi, dan psikologi. Menurutnya, pendekatan tasawuf mampu membentuk manusia yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kecerdasan emosional dan spiritual yang bermanfaat dalam kehidupan sosial dan profesional.

 Sebagai narasumber kedua, Abdulloh Hanif, M.Ag, akan memberikan perspektif akademik dari ilmu tasawuf dan peran spiritualitas dalam pendidikan modern. Ia akan membahas bagaimana ilmu tasawuf dapat diintegrasikan dengan pendekatan ilmiah untuk memperkuat pemahaman tentang esensi kehidupan, eksistensi manusia, dan interaksi sosial yang harmonis.

Diskusi ini bertujuan untuk memperkenalkan cara pandang baru terhadap hubungan antara ilmu pengetahuan dan spiritualitas, khususnya di kalangan mahasiswa dan akademisi. Sambutan dari Dr. Ir. H. Syarifuddin, MH, akan menggarisbawahi pentingnya membangun komunitas akademik yang tidak hanya unggul dalam penguasaan ilmu tetapi juga memiliki kedalaman spiritual sebagai landasan moral dan etika.

Kegiatan ini terbuka untuk umum, termasuk mahasiswa, akademisi, dan masyarakat yang tertarik pada kajian spiritual dan multidisipliner. Diharapkan, melalui diskusi ini, peserta dapat mengembangkan pemahaman lebih luas tentang manfaat mengintegrasikan tasawuf dalam berbagai disiplin ilmu untuk menciptakan individu dan masyarakat yang lebih holistik, harmonis, dan adaptif terhadap perubahan zaman.

 

antropologi-tasawuf-menjadikan-manusia-cerdas-spiritual-dan-berpengetahuan-multidisplin-di-unpab-1731984488_65.jpg

Antropologi Tasawuf: "Menjadikan Manusia Cerdas Spiritual dan Berpengetahuan Multidisplin" di UNPAB

Medan, 14 November 2024 -Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan dengan bangga menyelenggarakan Diskusi Ilmiah bertajuk “Antropologi Tasawuf: Sebuah Wacana Menjadikan Manusia Cerdas Spiritual dan Berpengetahuan Multidisipliner.” Acara ini menghadirkan narasumber utama Drs. H. Hasrul Azwar, MM, Duta Besar Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kerajaan Maroko dan Republik Tunisia, serta Abdulloh Hanif, M.Ag, Ketua Program Studi Ilmu Tasawuf Institut Al Fithrah Surabaya. Diskusi ini dipandu oleh Zulfi Imran, SH., M.H, dosen UNPAB, dan diawali dengan sambutan oleh Dr. Ir. H. Syarifuddin, MH, Ketua Program Studi Ilmu Filsafat UNPAB.

Dalam diskusi yang berlangsung di Kampus UNPAB Medan, Drs. H. Hasrul Azwar, MM, akan membahas pentingnya tasawuf dalam membangun karakter manusia yang seimbang secara spiritual dan intelektual. Dengan pandangan multidisipliner, Drs. H. Hasrul Azwar akan menjelaskan bagaimana tasawuf bukan hanya praktik keagamaan tetapi juga wawasan yang memperkaya berbagai disiplin ilmu seperti antropologi, sosiologi, dan psikologi. Menurutnya, pendekatan tasawuf mampu membentuk manusia yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kecerdasan emosional dan spiritual yang bermanfaat dalam kehidupan sosial dan profesional.

 Sebagai narasumber kedua, Abdulloh Hanif, M.Ag, akan memberikan perspektif akademik dari ilmu tasawuf dan peran spiritualitas dalam pendidikan modern. Ia akan membahas bagaimana ilmu tasawuf dapat diintegrasikan dengan pendekatan ilmiah untuk memperkuat pemahaman tentang esensi kehidupan, eksistensi manusia, dan interaksi sosial yang harmonis.

Diskusi ini bertujuan untuk memperkenalkan cara pandang baru terhadap hubungan antara ilmu pengetahuan dan spiritualitas, khususnya di kalangan mahasiswa dan akademisi. Sambutan dari Dr. Ir. H. Syarifuddin, MH, akan menggarisbawahi pentingnya membangun komunitas akademik yang tidak hanya unggul dalam penguasaan ilmu tetapi juga memiliki kedalaman spiritual sebagai landasan moral dan etika.

Kegiatan ini terbuka untuk umum, termasuk mahasiswa, akademisi, dan masyarakat yang tertarik pada kajian spiritual dan multidisipliner. Diharapkan, melalui diskusi ini, peserta dapat mengembangkan pemahaman lebih luas tentang manfaat mengintegrasikan tasawuf dalam berbagai disiplin ilmu untuk menciptakan individu dan masyarakat yang lebih holistik, harmonis, dan adaptif terhadap perubahan zaman.

 

Berita Lainnya