rupiah-variatif-kemungkinan-bi-jaga-rupiah_60.jpg

Rupiah Variatif, Kemungkinan BI Jaga Rupiah

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah kembali diuji kekuatannya di akhir pekan ini, Jumat (20/9/2013) ini, setelah menguat dan sempat menyentuh level Rp 10.000-an per dollar AS pada Kamis (19/9/2013). Tekanan diperkirakan akan kembali datang dan diduga Bank Indonesia bersiap masuk ke pasar bila diperlukan.

Hasil sidang Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) di Amerika Serikat, dinilai juga turut mempengaruhi laju pergerakan rupiah yang akhirnya kembali menghijau. Menurut riset Trust Securities, keputusan Bank Sentral AS (The Fed) memperpanjang stimulus dan masih bertahannya tingkat suku bunga rendah di Amerika, memberikan penilaian bahwa pasokan dollar AS di pasar masih akan bertambah dan berakibat pada pelemahan greenback.

Sentimen ini, berdasarkan riset itu, akan berimbas positif pada laju mata uang Asia. Keputusan The Fed akan membuat permintaan terhadap dollar AS yang kerap disebut sebagai save heavenitu berkurang, sehingga pasar mata uang Asia diperkirakan bakal memanfaatkannya untuk mendulang rebound.

Pada perdagangan Jumat, laju rupiah diperkirakan akan melewati target resisten di level Rp 11.455 per dollar AS. Rentang rupiah diperkirakan berada di kisaran Rp 11.253-11.288 per dollar AS. 

Posisi dollar AS semalam sedikit pulih terhadap sebagian besar rival utamanya, namun masih terlihat lemah. Seperti dikutip riset Monex Investindo Futures, indeks dollar AS yang merupakan ukuran pada mata uang AS terhadap enam rival utamanya, posisinya naik menjadi 80,12 dari level terendah pada Rabu (18/9/2013) di 80,08 ketika indeks turun ke level terendah dalam tujuh bulan.

Berita Lainnya