pangdam-ibb-kuliah-umum-di-unpab--mahasiswa-komponen-cadangan-bela-negara_85.jpg

Pangdam I/BB Kuliah Umum di Unpab: Mahasiswa Komponen Cadangan Bela Negara

Medan-UNPAB: Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) I Bukit Barisan (BB) Mayor Jenderal TNI Edy Rahmayadi mengatakan, membangun kesadaran bela negara mahasiswa tidak bisa dianggap sepele. Ini karena mahasiswa merupakan komponen cadangan bela negara yang harus disipakan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kesadaran bela negara ini jangan hanya ditafsirkan dengan angkat senjata melawan musuh dari negara luar belaka, tapi harus lebih luas memandangnya, sehingga dalam pengejawantahannya, mahasiswa lebih kreatif mengimplementasikannya,” kata Pangdam saat menyampaikan kuliah umum “Struktur Pertahanan Negara dalam Mewujudkan Kemandirian Alustista Modern Demi Utuhnya NKRI” di kampus Universitas Pembangunan Panca Budi (Unpab) Medan, Jalan Gatot Subroto km 4,5 Medan, Kamis (23/4).

Hadir dalam kuliah umum itu, Rektor Unpab Dr HM Isa Indrawan SE, MM, Rektor I Unpab Drs H Kasim Siyo MSi, PhD, Rektor II Dra Irma Fatmawati SH, MH, para dekan, ketua program studi (prodi) dan ratusan mahasiswa Unpab.

Mahasiswa sebagai komponen cadangan bela negara, tambah Pangdam, sangat strategis perannya dalam menjaga keamanan dan kemandirian NKRI. Sebab, kalau bergantung pada komponen utama pertahanan negara (TNI), Indonesia masih jauh tertinggal baik dari sisi jumlah tentara maupun alat utama sistem pertahanan (alustista).

Dia menunjuk contoh, Amerika Serikat memiliki 2,5 juta lebih tentara aktif dan 2,4 juta tentara cadangan. Lalu India memiliki 1,4 tentara aktif dan 1,5 juta tentara cadangan, Rusia 2 juta tentara aktif dan 2,4 tentara cadangan. Tiongkok memiliki 2,2 tentara aktif dan 800 ribu tentara cadangan.

“Sedangkan Indonesia dengan penduduk hampir 300 juta jiwa baru memiliki 438 ribu tentara. Artinya, kalau tidak didukung oleh komponen cadangan – di antaranya mahasiswa --- Indonesia akan lemah dalam sisi pertahanan negara. Karenanya, mahasiswa sebagai komponen cadangan negara sangat strategis perannya dalam sistem pertahanan negara,” tutur pria kelahiran Sabang, Aceh, 1961 ini.      

Pria yang pernah menjadi mahasiswa Unpab ini juga mengatakan, mahasiswa tidak dapat melepaskan diri dari tanggung jawab atas problematika bangsa yang dihadapi saat ini. Mahasiswa harus berperan serta dan berada dalam garis terdepan, dalam melakukan perubahan.

“Hanya dengan demikianlah pemuda menjaga keutuhan bangsa ini, mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan yang lebih besar, untuk mengantisipasi terjadinya penjajahan gaya baru di segala aspek seperti derasnya arus globalisasi yang tak terbendung,” tandas jenderal berbintang dua yang mengaku dibesarkan di Kota Medan ini.

Sebelumnya, Rektor Unpa HM Isa Indrawan dalam sambutannya mengatakan, pihaknya mengundang Pangdam I/BB menyampaikan kuliah umum agar mahasiswa punya wawasan yang luas tentang bela negara. Sebab, budaya sebuah bangsa bisa kuat jika pandangan masyarakatnya terhadap kebangsaan juga kuat.  

“Jadi, Pangdam diharapkan memotivasi semangat kebangsaan mahasiswa agar bangsa ini tetap utuh dan kuat. Sebab kita lihat sekarang, akar budaya bangsa seolah tercerabut dari generasi muda. Mungkin hal itu akibat kurang intensnya penanaman wawasan nusantara kepada generasi yang hidup di era reformasi ini,” kata rektor.

Rektor juga mengatakan, hubungan baik Unpab dan Kodam I/BB serta jajarannya sudah terjalin sejak lama. Misalnya, Unpab terlibat aktif dalam program Go Green yang digagas Pangdam I/BB beberapa tahun lalu.

 

Berita Lainnya