fokus-kembangkan-karakter-mahasiswa_11.jpg

FOKUS KEMBANGKAN KARAKTER MAHASISWA

Pengembangan karakter mahasiswa menjadi perhatian serius Universitas Panca Budi (Unpab) Medan. Bagaimana dan apa yang mereka lakukan dalam mencetak lulusan mandiri, berikut wawancara KORAN SINDO MEDAN dengan Rektor Unpab M. Isa Indrawan, baru-baru ini.

Apa sebenarnya menjadi focus Unpab ?

Kami focus menonjolkan karakter. Sebab, basisnya memang karakter religious dan beberapa stakeholder kami meminta mempertahankannya, itu yang menjadikan ciri khas dari universitas ini. Dalam karakter itu ada kemampuan karya mandiri atau entrepreneur sehingga pengembangan keilmuan yang kami lakukan tidak semata-mata keilmuan, melainkan juga enterprenuer.

Bagaimana caranya dalam mengebangkan enterprenuer tersebut ?

Nah, di Unpab ada usaha Kecil Menengah (UKM) Center yang khusus kami dirikan untuk memberikan peluang kepada mahasiswa untuk melakukan wirausaha. Sudah ada mahasiswa kami yang menjadi finalis program wirausaha mandiri yang diprakrasai Bank Mandiri. Bahkan, usaha saat ini masih berjalan. Jadi, banyak sudah bakal pengusaha muda yang difasilitasi UKM Center kami dan kami juga membuka cukup banyak jaringan, baik dengan dunia usaha, swasta, maupun pemerintah.

Lalu program apalagi yang dikembangkan untuk menyiapkan lulusan berkualitas ?

Kembali ke karakter tadi, kami juga mempunyai program bernama Biro Student Advisory Center (SAC). Lembaga ini juga sebagai pusat pembinaan mahasiswa. SAC mempunyai modul-modul ekstrakurikuler dan kokuriker sifatnya wajib kepada mahasiswa yang membentuk karakternya sendiri dan softskill nya. Kami menyadari 80 % sebenarnya peluang orang berhasil sukses dalam berkarya dan enterprenuer ditentukan softskill nya, selfattitude, dan publicspeaking nya.

Kami buat sepanjang tahun dia (mahasiswa) ikut dalam kegiatan-kegiatan kampus. Kami menyebutnya anak magang. Jadi, mereka ikut proses akademik, kepanitian, dan segala macamnya, malah tahun ini kami percayakan sebagai ketua panitia. Itu juga sebagai bentuk aplikasi hasil mereka belajar kuliah di kelas atau membentuk softskill nya sendiri. Kami menganut semua aktivitas kampus harus melibatkan mahasiswa mulai dari kegiatan terkecil sampai terbesar, seperti menyiapkan wisuda. Dengan demikian, dari kegiatan itu mahasiswa belajar berorganisasi dan belajar bekerja sesuai dengan slogan kami, yakni iman, ilmu, karya. Sebab, kemampuan bekerja ini adalah kemampuan berinteraksi terhadap masyarakat atau bekerja dalam tim. Nah, itu yang menjadi program Unpab ke depan, yang berorientasi pada visinya.

Apakah dalam pengembangan mahasiswa Unpab juga melibatkan pihak luar kampus ?

Banyak mahasiswa kami yang melakukan kerja sama dengan institusi negeri dan swasta, seperti fakultas pertanian dengan salah satu perusahaan. Tidak hanya memberikan peluang magang, bahkan direkrut untuk bekerja. Untuk di Sumut, fakultas pertanian kami pertumbuhannya cukup positif. Ada juga beberapa fakultas yang selama ini “ mati suri” kami bilang, Alhamdulillah, di masa kami sudah terakreditasi dan pertumbuhan mahasiswanya cukup baik, seperti prodi ekonomi pembangunan, arsitektur lansekap, dan filsafat. Bahkan, prodi lansekap bekerja sama dengan Universitas Sains Malaysia (USM). Mereka mengirimkan dosennya untuk mengajar disini, dan ini kami lanjutkan dengan studi-studi nanti.

Untuk pengembangan fisik kampus, apa yang akan dilakukan ?

Kami berencana membuka beberapa kampus. Alhamdulillah, Unpab terus mendapat kepercayaan masyarakat sesuai dilihat dari tingkat pertumbuhan mahasiswa yang masuk. Kami sudah kesulitan mencari gedung perkuliahan yang kosong dan jika ditambah lagi, akan membuat tidak kondusif. Itu sebabnya, kami berencana untuk menambah ruang – ruang kelas. Kami juga mendapatkan peluang pengembangan institusi (PHKI) Pendidikan Tinggi (DIKTI) untuk tema A dan B selama enam tahun berturut-turut. Selain itu, baru-baru ini kami mendapat akreditasi B hampir di seluruh program studi dan itu sebenarnya satu peluang besar bagi kami.

Lalu, bagaimana pertumbuhan mahasiswa selama anda memimpin ?

Cukup baik. Jika sebelumnya jumlah penerimaan mahasiswa 500 – 600 orang setiap tahun ajaran baru, kini sudah mencapai 2.300 orang sehingga bila dijumlah mencapai 6.000 mahasiswa. Ini kami yakini akan terus bertambah seiring program-program yang dibuat, ditambah aturan pemerintah soal e-learning dan pendidikan jarak jauh. Selain itu, bantuan-bantuan beasiswa dari pemerintah dan swasta yang membuat minat mahasiswa akan semakin tinggi.

Untuk fasilitas penunjang pembelajaran mahasiswa ?

Laboratorium ilmu-ilmu dasar dan laboratorium komputer terus kami tambah. Jika dulu hanya satu sekarang sudah empat kelas. Perpustakaan dengan sistem e-library. Kami tingkatkan jumlah buku online sambil bekerja sama dengan perpustakaan terdaftar. Kenapa kami buat e-library karena pada umumnya mahasiswa sudah memakai gadget atau komputer jinjing. Jadi mereka sudah bias mengakses dengan cepat. Untuk mendukungnya, kami sudah meningkatkan bandwith dengan 52 titik akses poin lewat kabel fiber optic yang mendukung kelancaran akses internet. Fasilitas ini juga menunjang pembelajaran digital ke depannya. (dikutip dari Harian Sindo 20 April 2013,Suharmansyah)/@r_7

Berita Lainnya